Rabu, 11 Februari 2009

Senang tapi sangat menegangkan

Hari kamis tanggal 12 february 2009, sekitar jam 14.00 wib adalah merupakan waktu yang tidak mungkin akan di lupakan karena orang yang ku sayangi sedang menjalani operasi untuk membuang penyakit yang ada pada dirinya.
Ketika dia divonis terkena sesuatu penyakit dan penyembuhannya harus melalui operasi, dadaku terasa sesak sekali mendengar berita tersebut tapi aku berusaha untuk tenang dan mencoba menyemangatinya. Walaupun dokter menyarankan operasi harus di lakukan dalam waktu dekat tapi kami menyimpan berita itu untuk sementara dan kami berusaha untuk mengobatinya dengan cara pengobatan alternatif. Setelah menjalani pengobatan alternatif sekitar 2 bulan ternyata kesembuhan yang kami harapkan belum kelihatan juga, walaupun ada perubahan sedikit di sisi lain tapi sumber penyakitnya tidak berubah bahkan lebih gawatnya lagi penyakitnya makin berkembang dan membesar.
Setelah melakukan diskusi keluarga maka dengan berat hati dan ada perasaan terpaksa tapi harus di ikhlaskan, diambil lah kesepakatan penyembuhannya melalui operasi. Dengan peroses yang cepat maka di tentukanlah hari kamis tanggal 12 february 2009 sekitar pukul 14.10 wib dilaksankan lah operasi tersebut. Detik-detik menjelang pelaksanaan operasi, semua menjadi panik dan tegang walaupun kami berusaha untuk tenang agar ade ku bisa kuat dan tenang menjalani operasi tersebut. Aku berusaha untuk mengikuti proses operasi tersebut mulai dari awal masuknya rumah sakit sampai hingga ade ku pulang ke rumah kembali. Pada hari pelaksanaan operasi tersebut, hampir semua orang berada dekat ma ade ku, ku telp semua termasuk mama, tapi tidak ada yang mau mengangkatnya, maklumla karna aku berada jauh di luar kota. Akan tetapi syukur alhamdulillah ada arif yang bisa ku hubungi dan menanyakan semuanya. Hari itu aku benar-benar tidak bisa tenang ditambah lagi hari itu mertua bang Andian di rawat di rumah sakit juga dan aku di tugaskan untuk jaganya. hanya diam dan berdoa kepada Allah yang bisa kulakukan, pikiranku lebih banyak tertuju kepada proses operasi ade ku. Secara jujur aku sangat senang karena Insya Allah setelah menjalani operasi ini ade ku akan sembuh tapi di satu sisi aku sangat tidak tega dan kawatir terjadi apa-apa pada ade ku dalam proses operasi tersebut. Entah berapa kali aku menelpon si Arif untuk menanyakan proses pelaksanaan operasi tersebut. Hampir setiap hp ku berbunyi, aku deg degan untuk membukanya dan akhirnya dapat berita dari arif bahwa operasi berhasil dan berjalan dengan sukses, hatiku mulai agak tenang walaupun masih kawatir karena ade ku masih di ruang operasi. Ketika hampir magrib, aku dapat berita dari arif bahwa ade ku sudah di bawa kekamar pertawatan dalam keadaan lewas dan menggigil, hanya memohon kepada Allah yang bisa ku lakukan agar ade ku baik-baik aja. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar sesuai dengan keinginan kami. Terimakasih ya Allah atas semua rahmat dan kasih sayangMu yang Engkau berikan kepada kami semua. Insya Allah kami akan meninggatkan rasa syukur dan pengabdian kami kapada Mu. Kami mohon bimbingan dari Mu ya Allah.