Selasa, 09 Desember 2008

Sahabat

Dalam menjalin hubungan dengan seseorang banyak istilah-istilah yang dikenal, terutama menjalin hubungan dengan lawan jenis. Ada istilah teman, sahabat, kekasih, dan lainnya. Akan tetapi yang paling sering di dengar adalah ketiga istilah tersebut. Setiap orang mempunyai pengertian yang berbeda-bada mengartikan ketiga kata tersebut.
Kehadiran seorang sahabat menjadi hal biasa dalam kehidupan sehari-hari dan pasti dialami setiap oleh insan. Tidak terkecuali bagi mereka yang sedang dimabuk asmara. Meskipun sudah memiliki tambatan hati, kehadiran sosok sahabat tetap dibutuhkan. Bahkan terkadang, sahabat berperan juga sebagai tempat curhatan hati dalam menghadapi berbagai masalah hidup.
Ada sebahagian insan, dia lebih terbuka kapada sahabatnya untuk mendiskusi berbagai masalah yang dihadapi ketimbang mendiskusi sama tambatan hatinya, termasuk masalah-masalah yang sangat pribadi. Lalu, bagaimana jika sosok sahabat itu pada akhirnya dipilih menjadi pendamping? Bisa saja terjadi demikian. Mungkin, pada awalnya hanya sebatas sahabat. Akan tetapi itu bisa berlanjut hingga menjadi pertalian kasih. Karena dalam kehidupan ini, banyak hal-hal yang tidak terduga dapat terjadi diluar rencana kita.
Meskipun bukan tindakan yang salah, merajut kasih dengan sahabat juga ada untung dan ruginya. Hal itu wajar saja kerena sebelum memastikan menjalini hubungan dengan si dia, banyak hal pribadi yang telah dia ketahui. Termasuk sifat dan karakter baik dan buruk yang miliki.
Lebih bahagia lagi jika gayung bersambut si dia membuka peluang untuk dijadikan kekasih. Wah, bonus bahagia dan suka cita beruntun bakal manghujani. Tetapi ada kalanya juga si sahabat hanya ingin tetap mempertahankan hubungan persabahatan. Untuk itu, mungkin lebih baik membicarakannya secara terus terang sehingga hubungan tidak terhenti, meski hanya sebatas sahabat.

Tidak ada komentar: